Manhaj dakwah Ahlussunnah wal Jama'ah



MANHAJ DAKWAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH

Allah Azza wa Jalla berfirman:

قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Katakanlah: ‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Mahasuci Allah, dan aku tidak ada termasuk orang-orang yang musyrik.” [Yusuf: 108]

Jadi, yang dikatakan dakwah adalah mengajak manusia kepada Rukun Islam, Rukun Iman, dan melaksanakan syari’at Islam, taat kepada Allah dan Rasul-Nya, mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah, melarang dari berbuat syirik, mengajak umat untuk ittiba’ (meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) dan melarang dari berbuat bid’ah. Mengajak manusia ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan di akhirat dengan mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabat Radhiyallahu anhum.

Dakwah di jalan Allah merupakan sebesar-besar ketaatan kepada Allah. Dan perkataan yang paling baik adalah mengajak manusia ke jalan Allah dan beramal shalih.

Kita faham bahwasanya mengikuti ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berkaitan dengan syari’at dan aturannya yang detail dalam peribadatan serta perinciannya adalah wajib, tetapi kenapa kita tidak memahami ketetapan Allah Azza wa Jalla dan aturan-Nya yang detail dalam masalah dakwah? Padahal para Nabi semuanya meniti jalan yang satu. Kita tidak boleh berpaling dari manhaj dakwah yang di-contohkan oleh para Nabi dan tidak boleh menyelisihinya. Sebab, apabila menyalahi menhaj dakwah para Nabi Alahissallam, akibatnya sangat fatal. Para da’i wajib menggunakan kembali akal mereka dan mengubah sikap mereka.

diringkas dari:
Penulis : Ustadz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas


Salam dakwah

Komentar

Postingan Populer