Beriman Islam namun Setengah-Setengah
Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Ya muslimin wal muslimat, sudah menjadi budaya kita untuk menghubung-hubungkan segala sesuatu dengan kejadian yang akan terjadi. Dari mulai hari baik dan hari keramat hingga kejatuhan kotoran cicak, semua dianggap berpengaruh pada nasib dan keberuntungan. Sampai-sampai posisi jendela atau pintu pun mempengaruhi rezeki. Begitu pula kepercayaan terhadap kekuatan benda-benda tertentu. Mereka suka memakai benda-benda tertentu agar rezeki lebih lancar, bukannya memohon kepada Allah. Susuk digemari, senjata dikeramatkan, karena dipercaya dapat memberikan keselamatan. Paranormal pun lebih dipercaya daripada Pencipta-Nya sendiri.
Kebiasaan lain masyarakat kita adalah suka meminta bantuan kepada paranormal untuk memecahkan masalah-masalah yang bersifat ghaib atau di luar kemampuan manusia untuk menyelesaikannya. Sebagian menyadari, dan sebagian lainnya tidak menyadari bahwa paranormal meminta bantuan makhluk halus, bahkan beberapa paranormal itu sendiri tidak sadar bahwa pertolongan-pertolongan tersebut datangnya dari makhlus halus.
Ini merupakan bentuk lain kesyirikan, dan inilah yang sering digemari oleh masyarakat kita. Contoh lain adalah mencari cara menjadi kaya lewat cara-cara tertentu seperti pesugihan, tirakat di tempat-tempat angker, semedi tanpa busana, membuat sesaji untuk tempat-tempat tertentu, dan masih banyak lagi. Cara seperti ini banyak dipakai masyarakat kita untuk meraih tujuan mereka.
Bangsa kita sangat kuat dalam memegang teguh adat istiadat nenek moyang. Malangnya sebagian dari adat istiadat tersebut adalah bentuk-bentuk dari peribadatan, seperti budaya sesaji yang masih marak hingga saat ini. Begitu pula kebiasaan selamatan yang notabene adalah kebiasaan masyarakat Hindu yang kini telah dikemas dalam ritual Islam. Nenek moyang kita jugalah yang mengajarkan adanya waktu-waktu khusus yang berhubungan dengan rezeki dan akhlak manusia. Dan ini masih dengan teguh dipegang masyarakat meski mereka telah memeluk Islam.
Maka dari itu, kini coba kita perhatikan segala budaya-budaya yang ada, terutama yang masih kita yakini. Kalau memang kita beragama Islam dan berkomitmen untuk tetap ingin beragama Islam, maka jangan ragu untuk tinggalkan kebiasaan-kebiasaan yang sejatinya tidak sesuai atau bertentangan dengan Islam. Jangan setengah-setengah dalam berkomitmen, karena hanya akan percuma saja. Allah tidak akan memberikan surga kepada hamba-hamba-Nya yang tidak memiliki komitmen yang tinggi dan kuat beriman kepada-Nya.
Wallahu a'lam bishawab
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Komentar
Posting Komentar