Strategi Pembelajaran Maharah Kitabah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Aktifitas menulis (maharah kitabah) merupakan suatu bentuk kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling sulit dikuasai oleh siswa dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain. Kemampuan menulis tidak hanya sulit dikuasai oleh pembelajar bahasa kedua, tetapi juga penutur asli. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur diluar bahasa itu sendiri yang akan menghiasi isi tulisan.
Seperti halnya kemampuan berbicara, kemampuan menulis mengandalkan kemampuan berbahasa yang bersifat aktif dan produktif.[1]Kedua keterampilan menulis ini merupakan usaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada pada diri pemakai bahasa. Perbedaanya terletak pada cara yang digunakan untuk mengungkapkanya.
Menulis (maharah kitabah) memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks. Kemampuan yang dibutuhkan antara lain kemampuan berfikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkapkan pikiran secara jelas, penggunaan bahasa yang efektif, dan kemampuan menerapkan kaidah tulis-menulis secara baik. Kemampuan ini diperoleh lewat jalan yang panjang. Sebelum sampai pada kemampuan tingkat menulis, siswa harus mulai dari permulaan, mulai dari pengenalan dan penulisan lambing-lambang bunyi.
Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh pada tingkat permulaan, akan menjadi dasar pengembangan kemampuan menulis selanjutnya. Maka dari itu pembelajaran menulis(maharah kitabah) sejak awal harus benar-benar diperhatikan.
1.2  Rumusan Masalah
         Dari latar belakang tersebut maka kami mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.Apa pengertian maharah kitabah?
2.Apa tujuan belajar maharah kitabah?
3.Bagaimana proses pembelajaran maharah kitabah?
4.Bagaimana strategi pembelajaran maharah kitabah?
5.Apa tahapan latihan maharah kitabah?
1.3  Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut maka makalah ini dimaksudkan untuk tujuan sebagai berikut:
1.      Untuk mengtahui hakekat dan pengertian dari maharah kitabah
2.      Untuk mengetahui tujuan dari maharah kitabah
3.      Untuk mengetahui proses dalam pembelajaran maharah kitabah
4.      Agar mampu menggunakan strategi yang baik dalam pengajaran maharah kitabah
5.      Untuk mengetahui tahapan dalam pembelajaran maharah kitabah


























BAB 11
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Maharah Kitabah
Menulis adalah sebuah ketrampilan berbahasa yang terpadu, yang ditunjukan untuk menghasilkan sesuatu  yang disebut tulisan.[2]
Menulis adalah sarana berkomunikasi dengan bahasa antara orang dengan orang lainya yang tidak terbatas oleh tempat dan waktu[3].
Ada tiga komponen yang tergabung dalam aktifitas menulis , yaitu:[4]
1.      Pengusaan bahasa tulis
2.      Pengusaan isi karangan sesuai dengan topic yang akan ditulis
3.      Penguasaan tentang jenis-jenis tulisan
Pembelajaran menulis terpusat pada tiga hal, yaitu:[5]
1.      Kemampuan menulis dengan tulisan yang benar
2.      Memperbaiki khat
3.      Kemampuan mengungkapkan pikiran secara jelas dan detail
2.2 Tujuan Pembelajaran Maharah Kitabah
            Beberapa tujuan mempelajari maharah kitabah adalah sebagai berikut:[6]
1.      Menulis merupakan bagian kebutuhan dasar kehidupan manusia dan termasuk syarat kelangsungan hidup manusia jika ingin tetap survive
2.      Merupakan suatu alat untuk mengajar dalam sebuah pembelajaran
3.      Merupakan sarana komunikasi antara seseorang dengan orang lain (antara penulis dengan pembaca)
4.      Merupakan alat untuk menghubungkan masa sekarang dengan masa lampau, dengan adanya aktivitas tulis-menulis menusia bisa mengetahui peradaban yang ada di masa lampau
5.      Untuk menjaga kelestarian khazanah ilmu pengetahuan terdahulu
6.      Merupakan bukti adanya sebuah peristiwa sebenarnya
7.      Merupakan penghubung dari perseorang tentang dirinya sendiri dan menggambarkan tentang isi hatinya
Tujuan pembelajaran ketrampilan menulis menurut Izzan adalah sebagai berikut:[7]
1.      Agar siswa mampu menuliskan kata-kata dan kalimat bahasa arab dengan mahir dan benar
2.      Agar siswa mampu menuliskan dan membaca kata-kata dan kalimat bahasa arab secara terpadu
3.      Melatih panca indra siswa untuk menjadi aktif berbahasa arab
4.      Menumbuhkan penulisan berbahasa arab yang indah dan rapi
5.      Menguji kembali pengetahuan siswa tentang penulisan kalimat yang telah dipelajari
6.      Melatih siswa mengarang dengan bahasa arab dengan menggunakan gaya bahasa sendiri
2.3 Proses Pembelajaran Maharah Kitabah
         Dalam pembelajaran menulis, proses pembelajaran biasa dengan beberapa tingkatakan, yaitu dimulai dengan pelajaran imla’ sampai ta’bir.[8]
1.Pembelajaran imla’
Macam-macam imla’, diantaranya adalah:
a.       Imla’ manqul, untuk memperbaiki kemampuan siswa dalam menulis huruf dan kata bahasa arab, dengan membaca teks arab kemudian menulis ulang tanpa melihat kembali pada buku tersebut, kemudian membandingkan dengan tulisan sebenarnya untuk mengecek kembali dari sisi kebenaran tulisanya.
b.      Imla’ mandhur, untuk memperbaiki kemampuan siswa dalam menulis huruf dan kata bahasa arab, dengan cara siswa diminta untuk menulisnya sebagian kalimat yang sudah dipelajari dan diperbolehkan melihat teks sekiranya dibutuhkan.
c.       Imla’ ikhtibary, pelaksanaanya membutuhkan tiga kemampuan, yaitu: kemampuan mendengar, kemampuan menghafal, dan kemampuan untuk menuliskan apa yang didengar sekaligus dalam waktu yang sama
2.Pembelajaran ta’bir
a.       Ta’bir muwajjah (terbimbing), siswa diberi kebebasan untuk memilih kata-kata, tarkib, dan bentuk kebahasaan dalam latihan menulis tetapi tidak diperbolehkan manulis ta’bir diatas tingkatan kebahasaan. Pembelajaran tingkat ini harus bertahap mulai dari menulis satu kalimat sederhana kemudian berkembang menjadi beberapa kalimat, setelah itu berlanjut menjadi satu paragraph kemudian dua paragraph dan seterusnya.
b.      Ta’bir hurr (menulis bebas), pembelajaran dimulai dengan pemilihan tema yang sesuai dengan tingkat kebahasaan siswa dari sisi kosakata, tarkib, dan penggunaan kaidah-kaidah bahasa, kemudian diperluas dengan pengalaman dengan pengalaman atau pikiran-pikiran yang bisa membawa pikiran siswa pada hal-hal yang berhubungan dengan teks.
2.4 Strategi Pembelajaran Maharah Kitabah
Beberapa strategi pembelajaran kitabah berdasarkan tingkatanya:[9]
1.      Tingkatan pemula (mubtadi’)
a.       Menyalin satuan-satuan bahasa yang sederhana
b.      Menulis satuan bahasa yang sederhana
c.       Menulis pernyataan dan pertanyaan yang sederhana
d.      Menulis paragraph pendek
2.      Tingkatan menengah (mutawassith)
a.       Menulis pernyataan dan pertanyaan
b.      Menulis paragraf
c.       Menulis surat
d.      Menulis karangan pendek
e.       Menulis laporan
3.      Tingkatan atas (mutaqoddim)
a.       Menulis paragraf
b.      Menulis surat
c.       Menulis berbagai jenis karangan
d.      Menulis laporan
            Untuk melatih siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis ada beberapa jenis –jenis karangan (insya’) yang dapat digunakan latihan oleh siswa, antara lain:[10]
1.      Eksposisi sederhana, misalnya menulis definisi tentang kata sehari-hari yang dilihat atau didengar oleh siswa, komentar singkat tentang suatu kejadian atau keadaan. Misanya definisi tentang meja, mobil, masjid, pasar, dll
2.      Narasi/cerita, menulis berbagai macam kejadian dengan urutan yang tepat. Misalnya menceritakan sebuah kecelakaan yang dialaminya sendiri
3.      Deskripsi/pemerian, melatih menggunakan kata-kata konkret, memilih rincian untuk mendukung sebuah kesan dengan menggunakan bahasa yang akurat. Misalnya deskripsi tentang daerah pariwisata
4.      Surat, ada beberapa macam surat, antara lain surat persahabatan, surat keluarga, surat resmi. Penulisan surat ini juga mengandung unsur-unsur narasi dan deskripsi
5.      Kreasi/argumentative, jenis ini sebaiknya untuk tingkat lanjut, karena disini penulis dituntut untuk menulis secara logis, mampu mengutarakan atau mendukung suatu suatu pendapat dengan argumentasi dan bukti yang cukup. Misalnya menyusun argumentasi yang menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap suatu peraturan, nilai, tingkah laku atau isu atau masalah yang sedang berkembang
6.      Imajinasi, jenis ini juga untuk tingkat lanjut. Jika jenis argumentative menuntut daya pikir, maka jenis imajinasi ini menuntut daya imajinasi. Factor bakat cukup besar pengaruhnya dalam mengembangkan kemampuan kemampuan imajinasi. Misalnya mengarang sebuah fiksi dalam bentuk cerita pendek
2.5 Tahapan Latihan Maharah Kitabah
            Ada beberapa tahapan dalam latihan maharah kitabah, yaitu:
1.      Mencontoh, kegiatan mencontoh sepintas nampaknya tidak ada gunanya dan membuang-buang waktu saja, tetapi sebenarnya aktifitas semacam ini tidaklah semudah yang kita bayangkan. Tentu saja mencontoh ini diberikan pada tahap-tahap permulaan dan juga untuk variasi pada tahap-tahap berikutnya. Dengan mencontoh maka siswa belajar dan melatih diri menulis dengan tepat sesuai dengan contoh, dan siswa dapat belajar mengeja dengan benar, serta siswa berlatih menggunakan bahasa arab yang benar
2.      Reproduksi, merupakan menulis berdasarkan apa yang telah dipelajari secara lisan. Dalam tahap kedua ini siswa sudah mulai dilatih menulis tanpa ada model, model lisan tetap ada dan harus model yang benar-benar baik. Jawaban latihan pola kalimat yang biasanya dikerjakan secara lisan dapat juga dipakai sebagai latihan menulis
3.      Imla’, imla’ banyak sekali manfaatnya yang penting bahan yang diimla’kan dipilih dengan cermat. Imla’ disamping melatih ejaan juga melatih telinga. Bahkan pemahaman juga dilatihkan sekaligus
Ada dua macam imla’:
a.        Imla’ yang dipersiapkan sebelumnya, siswa diberitahu sebelum materi atau teks yang diimla’kan
b.      Imla’ yang tidak dipersiapkan sebelumnya. Siswa tidak diberitahu sebelumnya materi atau teks yang akan diimla’kan
Teknik pembetulan yang harus dilakukan adalah:
1.      Guru sendiri yang melakukan pembetulan, dengan mengumpulkan semua hasil pekerjaan siswa dan dikerjakan dirumah
2.      Dipertukarkan sesama siswa dalam satu kelas
3.      Setiap siswa mengoreksi hasil pekerjaanya sendiri
c.       Rekombinasi dan transformasi, rekombinasi adalah latihan menggabungkan kalimat-kalimat yang mulanya berdiri sendiri menjadi satu kalimat panjang. Sedangkan transformasi adalah latihan mengubah bentuk kalimat, dari kalimat positif menjadi kalimat negative, kalimat berita menjadi kalimat tanya, dan sebagainya.
d.      Mengarang terpimpin, pada tahap ini siswa mulai dikenalkan dengan penulisan alinea, walaupun sifatnya masih terpimpin
أكتب القطعة التّالية مع اختيار الأصحّ ممّا بين القوسين!
آخذ القرطاس (في|من) الدرج و أضع (ه|ها) (على|في) المكتب ثمّ أجلس (على|فوق) الكرسيّلا و أكتب رسالة  (ل|إلى) والدي
e.       Mengarang bebas, tahap ini merupakan tahap yang melatih siswa mengutarakan isi dengan memilih kata-kata dan pola kalimat secara bebas, namun guru hendaknya tetap memberikan bimbingan dan pengarahan karena tanpa bimbingan dan pengarahan maka siswa menjadi bingung tidak tau apa yang harus ditulisnya. Ada baiknya kalau topic, unsur-unsur dan panjang karangan ditentukan oleh guru dengan mengikutsertakan siswa dalam proses penentuanya





























BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
1.      Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa sebagai sarana berkomunikasi yang ditunjukan untuk menghasilkan sesuatu  yang disebut tulisan tanpa terbatas tempat dan waktu.
2.      Ada tiga komponen yang tergabung dalam aktifitas menulis , yaitu:
a.       Pengusaan bahasa tulis
b.      Pengusaan isi karangan sesuai dengan topic yang akan ditulis
c.       Penguasaan tentang jenis-jenis tulisan
3.      Tujuan dari maharah kitabah bukan semata-mata untuk menhasilkan bahasa saja, tetapi juga bagaimana mengungkapkan gagasan dengan menggunakan sarana bahasa tulis secara tepat sehingga harus melibatkan unsur linguistic dan ekstra linguistic, memberikan kesempatan siswa tidak  saja berfikir bagaimana menggunakan bahasa secara tepat, melainkan juga memikirkan gagasan-gagasan apa yang akan dikemukakan.
4.      Dalam pembelajaran menulis, proses pembelajaran biasa dengan beberapa tingkatakan, yaitu dimulai dengan pelajaran imla’ sampai ta’bir. Imla’itu ada tiga yaitu: Imla’ manqul, Imla’ mandhur, Imla’ ikhtibary.Sedangkan ta’bir ada dua, yaitu: Ta’bir muwajjah (terbimbing), Ta’bir hurr (menulis bebas).
5.      Sedangkan proses pembelajaran maharah kitabah itu disesuaikan dengan tingkatanya, ada mulai tingkatan pemula (mubtadi’), tingkatan menengah (mutawassith)dan tingkatan atas (mutaqoddim). Dalam menulis ada beberapa jenis karangan, diantaranya: eksposisi sederhana, narasi/cerita, deskripsi/pemerian, surat, kreasi/argumentative, imajinasi
6.      Tahapan maharah kitabah, meliputi: mencontoh, reproduksi, imlak, rekombinasi dan transformasi, mengarang terpimpin, dan mengarang bebas.
3.2     Pesan
           Dalam pembelajaran maharah kitabah, pengajar harus kreativ dan inovatif dalam menggunakan strategi pembelajaran karena maharah kitabah itu termasuk maharah yang membutuhkan kompleksitas dari maharah lain sehingga kesulitanyapun lebih tinggi dibanding maharah yang lain, sehingga nantinya maharah kitabah bisa disukai oleh  anak didik dan suasana kelas menjadi hidup.





























DAFTAR PUSTAKA
-          Ali, Muhammad. 2010. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Rasan Publishing
-          Arifah, Zakiyah. 2010. Ta’limul Insya’. Malang: UIN-Press
-          Iskandarwassid. 2008. strategi pembelajaran bahasa. Padalarang: Remaja Karya
-          Mustofa, Bisri dan Abdul Hamid. 2011. Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN-Press
-          Mustofa, Syaiful. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. Malang: UIN-Press




[1] Iskandarwassid, strategi pembelajaran bahasa (Padalarang: Remaja Karya, 2008), hlm. 248
[2]Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif (Malang: UIN-Malang Press, 2011), hlm.181
[3]Bisri Mustofa dan Abdul Hamid, Metode&Strategi Pembelajaran Bahasa Arab(Malang: UIN-Malang Press,2011), hlm.104
[4]Syaiful Mustofa, Loc. Cit.
[5]Bisri Mustofa dan Abdul Hamid, Loc. Cit
[6]Syaiful Mustofa, OP. Cit., hlm.157
[7]Ibid.
[8]Ibid., hlm.186
[9]Iskandarwassid, Op. Cit., hlm. 292
[10]Effendi, Ahmad Fuad, Metodologi Pembelajaran, hlm. 177

Komentar

Postingan Populer