Teori Perilaku Prososial
TEORI PERILAKU PROSOSIAL
Definisi Perilaku Prososial
Perilaku prososial atau tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari dapat dipahami sebagai segala perilaku yang memberi manfaat pada orang lain. Tingkah laku prososial (Prosocial Behavior) dapat diartikan juga sebagai segala tindakan apapun yang menguntungkan orang lain. Secara umum istilah ini diaplikasikan pada tindakan yang tidak menyediakan keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan bahkan mengandung derajat resiko tertentu (Baron & Byrne, 2005). William (dalam Dayaskini, 2009) membatasi perilaku prososial secara lebih rinci sebagai perilaku yang memiliki intens untuk mengubah keadaan fisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti secara material maupun psikologis. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa perilaku prososial bertujuan untuk membantu meningkatkan well being orang lain, dikarenakan seseorang yang melakukan tindakan prososial turut mensejahterakan dan membahagiakan kehidupan orang atau penerima bantuan.
Batson (dalam Taylor. dkk, 2009) mengemukakan prosocial behavior (perilaku prososial) adalah kategori yang lebih luas, ia mencakup pada setiap tindakan yang membantu atau dirancang untuk membantu orang lain, terlepas dari motif si penolong. Banyak tindakan prososial bukan tindakan altruistik.
Berbeda halnya dengan istilah altruisme yang sejati adalah kepedulian yang tidak mementingkan diri sendiri melainkan untuk kebaikan orang lain (Baron & Byrne, 2005). Altruisme adalah tindakan sukarela yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk menolong orang lain tanpa mengharapakan imbalan apapun, kecuali mungkin perasaan telah melakukan kebaikan, Perilaku prososial bisa dimulai dari tindakan altruisme tanpa pamrih sampai tindakan oleh pamrih atau yang di motivasi kepentingan pribadi (Taylor. dkk, 2009).
Rushton (dalam Sears. dkk, 2005) mengemukakan bahwa perilaku prososial berkisar dari tindakan altruisme yang tidak mementingkan diri sendiri atau tanpa pamrih sampai tindakan menolong yang sepenuhnya dimotivasi oleh kepentingan diri sendiri. Lebih jelasnya, menurut Faturochman (2006) pengertian perilaku prososial sedikit berbeda dengan altruisme, yaitu dengan lebih menekankan pada adanya keuntungan pada pihak yang diberi pertolongan. Perilaku prososial didefinisikan sebagai perilaku yang memiliki konsekuensi positif pada orang lain. Bentuk yang paling jelas dari prososial adalah perilaku menolong. Lebih spesifik lagi, Eisenberg dan Mussen (dalam Dayakisni, 2009) memberi pengertian perilaku prososial mencakup pada tindakan-tindakan: sharing (membagi), cooperative (kerjasama), donating (menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity(kedermawanan), serta mempertimbangkan hak dan kejesahteraan orang lain. Dayaskini mendefiniskan perilaku prososial adalah segala bentuk perilaku yang memberikan konsekuensi positif bagi si penerima, baik dalam bentuk materi, fisik ataupun psikologis tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pemiliknya.
Dari beberapa penjelasan oleh ahli diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial merupakan perilaku yang memberikan manfaat kepada orang lain, baik dilakukan secara sukarela sampai tindakan oleh pamrih atau yang di motivasi kepentingan pribadi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Prososial
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Prososial
Secara garis besar ada dua hal yang mempengaruhi tindakan perilaku prososial, yakni:
a. Pengaruh faktor situasional
1. Bystander (kehadiran orang lain)
2. Atribusi terhadap korban
3. Nilai-nilai dan norma sosial
4. Model-model prososial
b. Pengaruh faktor dari dalam diri
1. Mood (Suasana Hati)
2. Gender
Indikator-indikator Perilaku Prososial
Eisenberg dan Mussen (dalam Dayakisni, 2009) memberi pengertian perilaku prososial mencakup pada tindakan-tindakan: sharing (membagi), cooperative (kerjasama), donating(menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan), serta mempertimbangkan hak dan kejesahteraan orang lain. Untuk memudahkan penelitian, maka peneliti mendeskripsikan indikator-indikator perilaku prososial diatas, sebagai berikut:
1. Membagi (Sharing), yakni memberikan kesempatan kepada orang lain untuk dapat merasakan sesuatu yang dimilikinya, termasuk keahlian dan pengetahuan.
2. Kerjasama (Cooperative), yaitu melakukan kegiatan bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, termasuk mempertimbangkan dan menghargai pendapat orang lain dalam berdiskusi.
3. Menyumbang (Donating), adalah perbuatan yang memberikan secara materil kepada seseorang atau kelompok untuk kepentingan umum yang berdasarkan pada permintaan, kejadian dan kegiatan.
4. Menolong (Helping), yakni membantu orang lain secara fisik untuk mengurangi beban yang sedang dilakukan.
5. Kejujuran(Honesty), merupakan tindakan dan ucapan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
6. Kedermawanan (Generosity), ialah memberikan sesuatu (biasanya berupa uang dan barang) kepada orang lain atas dasar kesadaran diri.
7. Mempertimbangan hak dan kejesahteraan orang lain, yaitu suatu tindakan untuk melakukan suatu hal untuk kepentingan pribadi yang berhubungan dengan orang lain tanpa menganggu dan melanggar hak dan kesejahteraan orang lain.
Referensi:
Jika membutuhkan informasi mengenai sumber referensi pada artikel diatas, silahkan E-mail ke: Niki.albangkalisi@gmail.com
Referensi:
Jika membutuhkan informasi mengenai sumber referensi pada artikel diatas, silahkan E-mail ke: Niki.albangkalisi@gmail.com
untu
Komentar
Posting Komentar